Jumat, 18 Januari 2013

segelintir cerita untuk mama



IBU

Coba kita lihat apa yang dilakukan ibu untuk kita,
Sebelum saya sadar, saya menganggap semua yang dilakukan & di kerjakan ibu untuk saya adalah hal yang biasa, sesuatu yang biasa dilakukan seorang ibu itu mudah dan kadang mengangap itu hal yamg sepele bahkan sering kali tidak puas dan semua itu kurang (tidak pernah sempurna).
Semakin beranjak dewasa dan mulai mengerti arti cinta kepada ibu, saya sadar bahwa anggapan itu semua salah besar. Kita lihat apa yang beliau lakukan untuk kita. Tidak perlu berfikir sulit, lihat saja perjuangannya saat beliau mengandung selama 9 bulan, dari situ pun kita sudah merepotkan beliau, tambah lagi yang dilakukan ibu dan yang paling sangat luar biasa istimewa adalah saat ia melahirkan kita ke dunia, ibu mempertaruhkan nyawanya untuk kita.
Tidak hanya berhenti sampai disitu saja,ia masih harus melanjutkan tugasnya, merawat dan memberi kasih sayang agar anaknya menjadi anak yang baik dan menjadi seperti apa yang dia inginkan. Mungkin sampai disitu kita belum menyadarinya dan menghargai tugas-tugasnya, sampai saya tumbuh dewasa saya merasakan rasa cinta yang besar kepada ibu saya.  17 tahun merawat dan menjaga serta memberi kasih sayang kepada saya, tapi belum ada sesuatu yang sedikit saja untuk membalas semuanya. Tambah lagi dosa yang sangat banyak disaat saya berada di masa yang sulit dan masa yang labil, pertengkaran kecil dan kesalah pahaman sering kali terjadi, seorang anak membentak dan ia hanya bisa menangis menahan rasa sakit. Tapi apa ibu berhenti memeberikan kasih sayangnya disitu? Tidak. Ibu masih terus dan tetap menjalankan tugasnya.
Setiap hari setiap pagi ibu mempersiapkan segalanya untuk kita, satu yang ia harapkan agar hari itu menjadi hari yang baik untuk anaknya. Semuanya ia persiapkan untuk kita. Kadang ibu mengeluh tapi dia masih tetap mengerjakan tugasnya. Kenapa ibu tidak pernah bosan? Padahal kita tahu semua yang ia lakukan dan ia kerjakan itu melelahkan dan pasti membosankan. Itulah ibu, melakukan segalanya dengan ikhlas dan selalu tegas menjaga kita, karena ibu takut saat suatu saat nanti beliau pergi dan tidak bisa lagi merawat dan menjaga kita. Saatnya untuk menjadi seorang anak yang tahu balas budi dan mencintai ibu, setidaknya buatlah ibu tersenyum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar