Nama : Insia Fatwa
NPM : 23210556
Kelas : 4EB06
BAB I
PENDAHULUAN AKUNTANSI INTERNASIONAL
SUDUT PANDANG SEJARAH
Sejarah akuntansi merupakan sejarah
internasional. Kronologi berikut ini menunjukkan bahwa akuntansi telah meraih
keberhasilan besar dalam kemampuannya untuk diterapkan dari satu kondisi
nasional ke kondisi lainnya sementara di pihak lain memungkinkan timbulnya
pengembangan terus – menerus dalam bidang teori dan praktik di seluruh dunia.
1. Sistem pembukuan berpasangan (double-entry bookkeeping) berawal
dari negara – negara kota di Italia pada abad ke-14 dan ke-15. Perkembangannya
didorong oleh pertumbuhan perdagangan internasional di Italia Utara dan
keinginan pemerintah untuk menemukan cara dalam mengenakan pajak terhadap transaksi
komersial. “Pembukuan ala Italia” kemudian beralih ke Jerman untuk membantu
para pedagang pada zaman Fugger dan kelompok Hanseatik. Singkat kata, gagasan
akuntansi pembukuan berpasangan mencapai kepulauan Inggris. Perkembangannya
menciptakan kebutuhan yang tak terelakkan lagi bagi kepentingan komersial
Inggris untuk mengelola dan mengendalikan perusahaan daerah koloni serta untuk
pencatatan perusahaan kolonial. Kebutuhan – kebutuhan tersebut menyebabkan
tumbuhnya masyarakat akuntansi pada tahun 1850-an dan profesi akuntansi publik
di Skotlandia dan Inggris tahun 1870-an.
2. Perkembangan juga terjadi di tempat lain, model akuntansi Belanda
di ekspor ke Indonesia. Sistem akuntansi Prancis menemukan tempatnya di
Polinesia dan wilayah di Afrika yang di bawah pemerintahan Prancis, sedangkan
kerangka pelaporan sistem Jerman berpengaruh di Jepang, Swedia dan Rusia.
SUDUT PANDANG KONTEMPORER
Terdapat sejumlah faktor tambahan yang turut menambah pentingnya
mempelajari akuntansi internasional. Faktor – faktor ini tumbuh dari
pengurangan yang signifikan dan terus – menerus hambatan perdagangan dan
pengendalian modal secara nasional yang terjadi bersamaan dengan kemajuan dalam
teknologi informasi. Pengendalian nasional terhadap arus modal, valuta asing, investasi
asing langsung dan transaksi terkait telah diliberalisasikan secara dramatis
dalam beberapa tahun terakhir, sehingga mengurangi hambatan terhadap bisnis
internasional.
PERTUMBUHAN DAN PENYEBARAN OPERASI MULTINASIONAL
Bisnis internasional secara tradisional terkait dengan perdagangan
luar negeri. Kegiatan ini yang barakar dari masa lampau, akan terus berlanjut.
Isu akuntansi utama yang berhubungan dengan kegiatan ekspor
dan impor adalah akuntansi untuk transaksi mata uang asing. Bisnis internasional
saat ini semakin berhubungan dengan investasi asing langsung, yang meliputi
pendirian sistem manufaktur atau distribusi di luar negeri dengan membentuk
afiliasi yang dimiliki seutuhnya, usaha patungan atau aliansi strategis.
Operasi yang dilaksanakan di luar negeri membuat manajer keuangan dan akuntan
menghadapi resiko barupa semua jenis masalah yang ketika operasi perusahaan
tidak mereka hadapi ketika operasi perusahaan dilaksanakan didalam wilayah satu
negara.
KOMPETISI GLOBAL
Faktor lain yang turut menyumbangkan semakin pentingnya akuntansi
internasional adalah fenomena kompetisi global. Penentuan acuan (benchmarking),
suatu tindakan untuk membandingkan kinerja satu pihak dengan suatu standar yang
memadai bukan hal yang baru. Yang baru adalah standar perbandingan yang
digunakan kioni melampaui batas – batas nasional.
Dalam penentuan acuan terhadap pesaing internasional, seseorang
harus berhati – hati untuk memastikan bahwa perbandingan yang dilakukan memang
benar – benar dapat dibandingkan. Sebagai contoh, satu alat ukur kinerja yang
sering digunakan adalah pengembalian atas ekuitas (return on equity – ROE).
MERGER DAN AKUISISI LINTAS BATAS
Merger umumnya diringkas dengan istilah sinergi operasi atau skala
ekonomi, akuntansi memainkan peranan yang penting dalam mega konsolidasi ini
karena angka - angka yang dihasilkan akuntansi bersifat mendasar dalam proses
penilaian perusahaan. Perbedaan aturan pengukuran nasional dapat memperumit
proses panilaian perusahaan.
Sebagai contoh, penilaian perusahaan sering kali didasarkan pada
faktor - faktor berbasis harga, seperti rasio harga atas laba (P/E). Pendekatan
di sini adalah untuk menurunkan rata-rata faktor P/E untuk perusahaan yang
sebanding dalam industri dan menerapkan faktor ini atas laba yang dilaporkan oleh
perusahaan yang sedang dinilai untuk menghasilkan harga tawaran yang memadai.
Perhatian utama perusahaan yang melakukan akuisisi ketika sedang memberikan
tawaran atas target akuisisi asing adalah sejauh apa faktor E (laba-earnings)
dalam ukuran P/E ini merupakan refleksi sesungguhnya dari variabel yang sedang
diukur, bila dibandingkan dengan hasil dari perbedaan pengukuran akuntansi.
Perbedaan aturan pengukuran akuntansi dapat menimbulkan arena bermain yang
tidak sebanding dalam pasar untuk memperoleh kendali perusahaan.
INOVASI KEUANGAN
Manajemen resiko telah menjadi istilah yang populer dalam
lingkungan perusahaan dan menajemen. Dengan deregulasi pasar keuangan dan
pengendalian modal yang terus dilakukan, volatilitas dalam harga komoditas,
valuta asing, kredit dan ekuitas menjadi hal yang biasa. Berdasarkan kondisi
dunia saat ini, manajer keuangan perlu menyadari resiko yang mereka hadapi yang
berasal dari volatilitas tersebut, memutuskan resiko manakah yang perlu
dilindungi dan mengevaluasi hasil strategi manajemen risiko yang dijalankan.
Meskipun kemajuan teknologi memungkinkan pergeseran risiko keuangan ke pihak
lain, tetapi beban untuk mengukur risiko antar pihak tidak dapat dialihkan dan
sekarang berada pada pundak sekelompok besar pelaku pasar.
INTERNASIONALISASI PASAR MODAL
Faktor yang banyak menyumbang perhatian lebih terhadap akuntansi
internasional dikalangan eksekutif perusahaan, investor, regulator pasar,
pembuat standar akuntansi dan para pendidik ilmu bisnis adalah
internasionalisasi pasar modal seluruh dunia.
Federasi Pasar Modal Dunia (World Federation of Exchnages)
melaporan bahwa jumlah perusahaan domestik mencatatkan sahamnya meningkat di
beberapa pasar dan menurun di beberapa pasar yang lain selama masa - masa awal
dekade sekarang. Meskipun demikian, rata – rata ukuran dan volume perdagangan
per tahun atas perusahaan yang mencatatkan sahamnya telah tumbuh secara besar,
yang sebagian disebabkan oleh merger dan akuisisi, yang juga berakibat pada
penghapusan pencatatan saham (delisting) yang dilakukan beberapa perusahaan
yang terkait.
Tiga wilayah pasar ekuitas terbesar adalah Amerika Utara, Asia
Pasifik dan Eropa
1. Amerika Utara
Ekonomi AS dan pasar sahamnya mengalami pertumbuhan tanpa henti
selama tahun 1990-an. Pada tahun 2000, baik NYSE maupun Nasdaq mendominasi
bursa efek lain diseluruh dunia dalam hal kapitalisasi pasar, nilai perdagangan
saham domestik, nilai perdagangan saham asing, modal yang diperoleh perusahaan
yang baru terdaftar, jumlah perusahaan domestik yang mencatatkan saham dan
jumlah perusahaan asing yang mencatatkan sahamnya.
2. Asia
Banyak ahli yang memperkirakan Asia akan menjadi wilayah pasar
ekuitas kedua terpenting. Republik Rakyat Cina (Cina) muncul sebagai
perekonomian global utama dan negara-negara “Macan Asia” mengalami pertumbuhan
dan pembangunan yang fenomenal. Beberapa krisis keuangan di Asia selama tahun
1990-an menunjukkan kerentanan dan ketidakmatangan perekonomian di Asia dan
memperlambat pertumbuhan pasar modal di wilayah ini.
Namun demikian, prospek pertumbuhan masa depan dalam pasar ekuitas
Asia tampak kuat. Kapitalisasi pasar sebagai persentase dari produk domestik
bruto (Gross Domestic Product-GDP) di Asia terbilang rendah dibandingkan
Amerika Serikat dan beberapa pasar utama Eropa, yang menunjukkan bahwa pasar
ekuitas dapat memainkan peranan yang lebih besar di banyak perekonomian Asia.
3. Eropa Barat
Eropa adalah wilayah pasar ekuitas terbesar kedua di dunia dalam
hal kapitalisasi pasar dan volume perdagangan. Perluasan ekonomi secara signifikan
turut menyumbangkan pertumbuhan pasar ekuitas Eropa yang cepat selama paruh
kedua tahun 1990-an. Faktor terkait di Eropa kontinental adalah perubahan
perlahan menuju orientasi ekuitas yang sudah lama menjadi ciri - ciri pasar
ekuitas London dan Amerika Utara.
PASAR EKUITAS EROPA – TINJAUAN LEBIH DEKAT
Pasar modal Eropa sedang mengalami perubahan besar dalam waktu
singkat, sebagian dikarenakan globalisasi perekonomian dunia dan meningkatnya
integrasi ekonomi di dalam Uni Eropa. Perubahan ini mencerminkan dan
sekaligus merupakan contoh perubahan yang terjadi di pasar modal di seluruh
dunia.
Budaya Ekuitas yang Baru di Eropa Kontinental
Persaingan yang intensif di kalangan bursa efek Eropa memicu
timbulnya perkembangan suatu budaya ekuitas. Selama tahun 1990-an pasar Eropa
Kontinental menjadi lebih berorientasi kepada investor untuk meningkatkan
kredibilitas mereka dan menarik pencatatan saham baru. Banyak regulator efek
dan bursa efek Eropa telah melaksanakan aturan pasar lebih ketat dan memperkuat
upaya penegakan aturan.
Meski demikian, persaingan ketat juga menyebabkan bursa efek
dan regulator nasional untuk mempermudah aturan pencatatan saham dan memberikan
pengecualian khusus bagi perusahaan penerbit saham.
Perusahaan di Eropa Kontinental telah memulai upaya untuk
meningkatkan lingkup pengungkapan yang dilakukan, memperbaiki pelaporan
keuangan dan memperkuat tata kelola perusahaan mereka selama tahun 1990-an
untuk menarik modal baru dan minat investor. Namun banyak dari perusahaan
termasuk diantaranya perusahaan terbesar didunia, masih tertinggal jauh
pengungkapan dan standar pencatatan saham yang ada di Inggris dan Amerika
Utara.
Pencatatan dan Penerbitan Saham Lintas Batas
Gelombang minat melakukan pencatatan saham lintas batas yang
terjadi di pasar baru Eropa, menunjukkan bukti bahwa perusahaan penerbit saham
bermaksud melakukan pencatatan lintas - batas di Eropa untuk memperluas
kelompok pemegang saham, meningkatkan kesadaran terhadap produk mereka dan/atau
membangun kesadaran masyarakat terhadap perusahaan, khususnya di negara -
negara dimana perusahaan memiliki operasi yang signifikan dan/atau pelanggan
utama.
Banyak perusahaan Eropa mengalami kesulitan ketika memutuskan
dimana meningkatkan jumlah modal atau mencatatkan sahamnya. Pengetahuan
mengenai berbagai pasar ekuitas dengan hukum, aturan dan karakter kelembagaan
yang berbeda saat diperlakukan saat ini. Pemahaman mengenai bagaimana
karakteristik perusahaan penerbit saham dan bursa efek saling berhubungan.
Negara asal, industri, dan besarnya penawaran perusahaan penerbit saham
hanyalah beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan.
Sumber :
D.S.Choi,Frederick dan Garyk,Meek.2005.International
Accounting.Jakarta:Salemba Empat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar